Tuesday 17 November 2015

Setya Novanto Vs Freeport

Profil H. Setya Novanto

setya novanto Vs Freeport
H. Setya Novanto, S.E. merupakan sosok Ketua DPR RI periode 2014 – 2019 yang baru saja terpilih. Sebelumnya juga telah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1999 - 2004, 2004-2009, 2009-2014 dapil Nusa Tenggara Timur Dua melalui fraksi Partai Golkar. Setya Novanto juga Ketua Fraksi Partai  Golkar untuk masa periode 2009-2014.
Dalam catatan kariernya, Setya Novanto mengawalinya dengan membuat usaha kecil-kecilan saat masih kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Untuk menjaga kelandsungan hidupnya saat merantau, Setya Novanto memulai berbisnis dengan berjualan beras dan madu di Surabaya. Setya Novanto juga pernah bekerja pada posisi sales di dealer penjualan mobil. Berkat kemampuannya dalam memasarkan produk, ia pun diangkat sebagai Kepala Penjualan Mobil di wilayah Indonesia Timur.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, Setya Novanto melanjutkan pendidikannya di Universitas Trisakti. Pada saat itu, Setya Novanto tetap membuat usaha bisnis kios fotokopi di dekat kampus. Setya Novanto juga diminta untuk menjalankan bisnis SPBU di daerah Cikokol, Tangerang dari teman ayahnya dan kemudian berhasil ia kembangkan. Tak lama kemudian, Setya Novanto bersama teman-temannya mulai membuat perusahaan yang berfokus pada bidang peternakan. Setya Novanto juga mendirikan perusahan yang bergerak pada bidang transportasi dan perdagangan.
Keberhasilnya dalam dunia bisnis membuatnya terjun ke dunia politik. Mengawali dengan membuat buku mengenai mantan presiden Soeharto. Setya Novanto kembali bersama teman-temannya menerbitkan sebuah buku berjudul "Manajemen Soeharto". Hanya saja, buku yang ia terbitkan tersebut dilarang beredar setelah bentrokan Mei 1997. Setya Novanto pun mulai bergabung bersama Organisasi Bahumas Kosgoro dan PPK Kosgoro 1957 serta menjadi anggota Partai Golkar. Setya Novantojuga  aktif di kepengurusan KONI dan organisasi organisasi kemasyarakatan lainnya.

  Riwayat Pendidikan Setya Novanto 

Universitas Trisakti Jakarta, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Management (1983)
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi (1979)
SMA Negeri 9 Jakarta (1970 - 1973)
SMP Negeri 73 Tebet Jakarta (1967 - 1970)
SD Negeri 5 Bandung
TK Dewi Sartika Bandung

  Riwayat Pekerjaan Setya Novanto 


1987 – 2004 : PT. Nagoya Plaza Hotel, Batam-Presiden Komisaris
1987 – 2004 : PT. Dwisetia Indo Lestari, Batam-Komisaris
1990 – 2004 : PT. Bukit Granit Mining Mandiri, Batam-Komisaris
1992 – 2003 : PT. Orienta Sari Mahkota-Komisaris
1992 – 2003 : PT. Menara Wenang, Jakarta-Komisaris
1992 – 1996 : PT. Solusindo Mitra Sejati, Jakarta-Komisaris
1992 – 2000 : PT. Dwimarunda Makmur, Jakarta-Direktur
1996 - sekarang  : PT. Bogamakmur Arthawijaya, Jakarta-Komisaris
1996 - sekarang  : Founder Tee Box Cafe, Jakarta
1998 – 2004 : NOVA GROUP, Jakarta- Presiden Komisaris
1999 – 2000 : PT. Mulia Intan Lestari, Jakarta-Presiden Direktur
1999 – 2004 : Anggota DPR-RI dari Partai Golkar
2004 – 2009: Anggota DPR-RI dari Partai Golkar
2009 – 2014 : Anggota DPR-RI dari Partai Golkar
2014 – 2019 : Ketua DPR-RI dari Partai Golkar
2009 – 2014 : Ketua Fraksi Partai Golkar

Riwayat Organisasi Setya Novanto 


ORGANISASI MASYARAKAT

1994 - 1998 : Bendahara Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL)
1994 - 1998 : Wakil Sekjen Forum Pertemuan Asosiasi Pengusaha (FPAP)
1994 - 2002 : Anggota Young President Organization (YPO)
1995 : Ketua Umum Yayasan Generasi Bangsa * Wakil Ketua Yayasan Ki Hajar Dewantara
1996 - 2000 : Ketua Umum Masyarakat Trisakti
2004 - sekarang : Ketua Umum Federasi Olahraga Beladiri Indonesia (FOBI)
2004 - sekarang : Ketua Umum Masyarakat Trisakti
2004 - sekarang : Anggota Wali Amanah Trisakti
2007 - 2011 : Ketua Umum Persatuan Tinju Indonesia (PERTINA)
KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI)
1995 - 2003 : Sebagai Bendahara pada Tahun 1995 - 2003
1995 : Bendahara Proyek Pelatnas Sea Games XVIII - Bendahara Kontingen Sea Games XVIII, Chiang Mai Thailand.
1996 : Bendahara Proyek Pelatnas Olympic Games XXVI
1996 : Wakil Bendahara PON XIV
1997 : Bendahara Proyek Pelatnas Sea Games XIX, di Jakarta
1997 : Bendahara Kontingen Olah Raga Sea Games XIX, Jakarta
1998 : Bendahara MUSORNAS VIII
1998 : Ketua III Yayasan KONI Pusat.
2000  : Bendahara Proyek Pelatnas Olympic Games XXVII
2000 - 2004 : Sebagai Anggota Badan Pembina Yayasan KONI
2003 : Sebagai Bendahara Musyawarah Olahraga Nasional (MUSORNAS IX)

BAHUMAS KOSGORO

1990 - 1994 : Ketua DPP GM Kosgoro
1995 - 1996 : Penasehat Olah Raga Generasi Muda Kosgoro
1996 - 1998 : Ketua Umum Bamuhas Kosgoro

PPK KOSGORO 1957

2001 - 2008 : Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957
2001 - 2008 : Wakil Ketua Panitia Penyelenggara MUBES I Kosgoro 1957
2003 : Ketua Panitia Pelaksana (OC) MUBES I Kosgoro 1957
2005 : Ketua Panitia Pelaksana (OC) MUBES II Kosgoro 1957
2008 : Ketua Panitia Pelaksana (OC) MUBES IV KOSGORO 1957
2008 - 2011 : Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957

PARTAI GOLONGAN KARYA - GOLKAR

1993 - 1998 : Tim POKJA Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar
1995 - 1999 : Anggota DPP Partai Golongan Karya
1995 - 1999 : Ketua Harian Korwil XI Dpp Partai Golkar Daerah NTB dan NTT
1998 - 2004 : Tim 13 Munaslub DPP Partai Golkar
1998 - 2004 : Koordinator Harian Korwil IX : NTT,NTB & TIMOR TIMUR
1998 - 2004 : Bendahara BAPILU DPP Partai Golkar
1998 - 2004 : Sekretaris Koordinator Bidang Pendidikan DPP Partai Golkar
2003 : Sekretaris Diklat Perkaderan Tingkat Pusat dan Pelepasan Fungsionaris Partai Golkar
2004 - 2007 : Ketua OC (Organizing Comeitee) Munas VII Partai Golkar di Bali
2004 - 2007 : Bendahara Umum Badan Hukum HAM & Otonomi Daerah (Bakunham & Otda)
2004 - 2007 : Anggota DPP Partai Golongan Karya . sebagai Wakil Ketua Bapilu, Sekretaris Kordawil NTT,NTT,BALI,MALUKU
2004 - 2007 : Wakil Bendahara Bapilu

HASIL PERTEMUAN DENGAN BOS FREEPORT

Ketua DPR RI Setya Novanto mengakui pernah bertemu dengan Presdir Freeport Indonesia, namun membantah mencatut nama Presiden dan Wapres terkait renegoisasi kontrak Freeport. Novanto pun menjelaskan secara rinci isi pertemuan yang dilakukan beberapa kali itu.

"Untuk memakai nama Presiden, saya meyakini bahwa saya tidak pernah pakai nama Presiden karena saya berhubungan selama ini secara baik, sesuai tugas masing-masing dan selalu menjaga martabat kedua belah pihak," kata Novanto mengawali perbincangan dengan detikcom di Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Novanto kemudian menuturkan dirinya akan menghormati proses di MKD. Memang saat ini MKD sedang memproses laporan Menteri ESDM Sudirman Said terkait pertemuan Novanto dengan bos Freeport dan pengusaha Reza Chalid yang diduga melibatkan pencatutan nama Presiden dan Wapres.

"MKD garda terdepan kita. Betul-betul tonggak untuk bisa angkat kewibawaan DPR. Kita harapkan semua yang dilakukan oleh MKD harus bersama-sama mematuhi dengan baik. Kita lihat prosesnya, yang penting substansinya apa," kata Novanto.

Novanto kemudian mulai mengungkap pertemuannya dengan Presdir Freeport. "Yang disampaikan soal masalah Freeport, yang saya ingat adalah memang CEO dari Freeport pernah datang ke tempat saya, selama kurang lebih dua jam, menyampaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan program-program Freeport. Pengembangan Freeport, mengenai hal-hal apa yang sudah dilakukan Freeport dan beri buku-buku tentang Freeport dan meminta tolong dan dukungan perpanjangan izin pertambangan Freeport Indonesia dapat diperpanjang," ungkap Novanto.

"Itu 27 April pukul 14.00 WIB di kantor kami. Tentu karena ini, saya sampaikan ini merupakan wewenang eksekutif presiden, kami akan sampaikan apa-apa yang diharapkan oleh Freeport," ungkap Novanto.

Setelah pertemuan tersebut ada lagi pertemuan yang disebut sebagai pertemuan ketiga oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Pertemuan ini, dijelaskan Novanto, diinisiasi oleh Freeport.

"Ya ada. Inisiatif mereka. Ada penjelasan dari sana. Mereka menjelaskan berapa tenaga kerja, bagaimana komposisi, kontribusi ke pemerintah. Tapi tentu saya sudah mulai hati-hati dalam menyampaikan kepada beliau. Saya melihat ada beberapa hal yang saya sangat hati-hati. Baru terakhir ada pertemuan lagi. Tanggal 8 Juni Ritz-Carlton pukul 16.00 WIB," ungkap Novanto.

Menjelang pertemuan sebenarnya Novanto mengaku sudah feeling harus hati-hati. "Pertama-tama, saya sudah ada feeling bahwa saya harus hati-hati. Saya disarankan teman saya untuk bisa lihat ini dengan jernih. Dari semua hal-hal yang disampaikan kepada saya selalu sampaikan hal-hal positif. Bahwa keinginan pemerintah, smelter itu yang tadinya pemerintah setuju di Papua sudah setuju di Gresik," katanya.

Kepada Presdir Freeport itu Novanto menyampaikan bahwa dia ingin mengetahui masalah seputar Freeport. "Apalagi ini perusahaan Freeport, multinasional, harus ekstra hati-hati, dari sisi mana yang mana pemerintah bisa bantu karena akhirnya DPR yang menyetujui," katanya.

Novanto kemudian menampik dirinya meminta saham Freeport. "Masalah permintaan saham, saya sudah sampaikan, saya tahu ada kode etik antara Indonesia dengan perusahaan Amerika Serikat di seluruh dunia. Perusahaan di seluruh dunia khususnya Amerika, harus perhatikan foreign corruption practice act, FCPA. Kalau hal-hal yang berkaitan apakah sifatnya pembelian saham, menyangkut perusahaan itu, ada di dalam situ," ujar Novanto.

"Bahkan segala baik yang dikeluarkan, harus dipertanggungjawabkan secara clear. Apalagi saham, itu proses yang besar dan tinggi dan harus dikontrol stock exchange di New York, tidak mungkin saya meminta saham. Sesuatu yang tidak mungkin," imbuhnya.
Sumber : Detik News

Novanto mengaku prihatin melihat isu yang berkembang saat ini. Novanto merasa punya tanggung jawab besar untuk menjata nama baik DPR.


"Saya cukup prihatin dengan isu-isu yang berkembang bahwa saya mencatut nama Presiden dan Wapres lalu minta saham, saya harus jaga nama baik dan reputasi saya sebagai Ketua DPR. Ketua DPR harus hati-hati dalam menjalankan tugas seperti ini, jaga marwah DPR," pungkasnya.
Lihat Videonya di sini https://www.youtube.com/watch?v=RyfW8VOXzAw.